+gendis vita
Makalah Kelompok
Zoologi avetebrata
(Myriapoda dan Archanida)
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
mata kuliah Zoologi Avetebrata
Diampu oleh Drs. Anak Agung Oka, M.Pd. dan Suharno
Zen,M.Sc.
Disusun oleh:
1.
Lilin jefriliana 11320009
2.
Ratih Widiyaningsih 11320048
3.
Yuli arifin 11320026
Prody
/ kelas : Biologi / A
FALKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH METRO
2012
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos
= kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Myriapoda adalah gabungan dari
kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap
ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah
tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah,
misal kebun dan di bawah batu-batuan. Hewan kaki seribu adalah salah satunya
yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda hidup di darat
pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian
tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang
seperti cacing. Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula
(rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli
(mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan
pada tiap segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut
spirakel yang menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda
bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.
1) Ciri
umum Myriapoda
a.
Struktur dan
Fungsi Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut (abdomen)
tanpa dada (toraks), dan beruas-ruas, terdiri atas ± 10 hingga 200
segmen. Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan
sepasang mata tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi pada
tiap pergantian kulit.
Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu
pasang kaki di tiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua
pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya. Eksoskeleton
terdiri dari kulit keras dari zat kitin yang berfungsi melindungi alat-alat
dalam, tempat melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh. Zat kitin tidak larut
dalam air, alkohol, alkalis, asam maupun getah pencernaan hewan lain. Kulit
kitin yang tipis terletak pada perbatasan antara dua segmen, yaitu di bawah
kulit kitin yang tebal. Dengan adanya kulit kitin yang tipis inilah maka hewan
ini dapat bergerak leluasa. Kulit kitin ini mengalami eksdisis.
b.
Sistem Organ
Myriapoda
·
Sistem
pencernaan
Saluran
pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor
dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor,
pemakan sampah dan daun-daunan.
·
Sistem
respirasi
Organ
pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri
setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
·
Sistem
peredaran darah
Sistem
peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ transportasiberupa jantung yang
panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada Chilopoda
terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua
pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak
mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari
jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung
lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
·
Sistem
ekskresi
Organ
ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas mengeluarkan cairan
yang mengandung unsur Nitrogen (N).
·
Sistem
syaraf
Sistem
syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang berupa satu
pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
·
Sistem
reproduksi
Reproduksi
secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal).
Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.
2)
Klasifikasi Myriapoda
Dalam
penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua subkelas, yakni:
a.
Sub Kelas Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak
pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan
dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang
spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat
digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan
bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.).
Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ø Ciri-ciri:
·
Tubuh agak
gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 –173 ruas). Tiap
ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan
dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang
“taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala
terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata
tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca,
cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
·
Alat
pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
·
Respirasi
(pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka
hampir pada setiap ruas.
·
Habitat
(tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
Kelas ini sering disebut Sentipede.
Gambar 1.1 kelabang
b.
Sub Kelas Diplopoda
Hewan pada
ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah
seribu.Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing.Tubuhnya bulat
panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap
segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel.Diplopoda
tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan
sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti
gelombang.Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura
mati.
1) Struktur Tubuh
Kaki seribu memiliki
tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan bagian tubuh
yang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmen tubuh berbentuk
pipih.
gambar 1.2 Millipedes sp
Pada
hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki।
Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki।
Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap
segmennya Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir
yang tidak berkaki. Kaki seribu yang belum dewasa sulit sekali ditentukan
jenisnya. Oleh karena itu pilihlah kaki seribu dewasa, spesimen yang segmen
terakhirnya lengkap dengan kaki atau specimen yang hanya mempunyai sedikit
segmen tanpa kaki untuk ditentukan identitasnya. Alat mulut kaki seribu hanya
memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang digunakan untuk mengunyah dan
suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium.
Organ
Tömösváry: Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki
seribu.Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga
berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak
di bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ
ini. Ozopor: Organ ini pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada
sejumlah segmen tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu.
Bagian ini agak sulit untuk dilihat. Pada kebanyakan hewan, ozopore terletak di
sebelah samping tubuh dan dimulai pada segmen ke enam. Pada sebagian kecil
kelompok hewan ini, lubang kelenjar terdapat di sepanjang bagian tengah dorsal.
Paranota: Bagian dorsal setiap segmen cincin ditutupi dengan perisai yang kerat
dan disebut tergit.Pelebaran kearah samping tubuh dinamakan paranota.
Kebanyakan kaki seribu memiliki “bintik mata” pada daerah sisi kepala. Mata
demikian dapat terdiri dari sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah
penglihatan. Sejumlah kaki seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki
bintik mata. Kaki seribu yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah
kehilangan alat penglihatan mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan
tanah mempunyai daerah penglihatan yang terbentuk dengan baik.
Kaki
seribu dewasa umumnya mempunyai alat kelamin yang jelas. Alat kelamin tentu
terdapat pada kedua jenis kelamin, hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki
yang berubah menjadi alat kelamin umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di
daerah segmen cincin yang ke tujuh atau pada bagian ujung tubuhnya, meliputi
pasangan kaki yang terakhir.
Pasangan kaki yang
terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang termodifikasi
kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan demikian
hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh). Pasangan
kaki ke tujuh yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini
sangat penting untuk mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat
kelamin (kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang
pasangan kaki kedua.
a.
Sistem
Peredaran Darah
Darah
tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan
hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri
ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang
mengambil bagian dalam peredaran darah).
b.
Reproduksi
Pada kelas diplopoda
sudah dapat dibedakan jantan dan betina. Bukaan genital terletak pada segmen ketiga,
dan pada jantan disertai oleh satu atau dua penis, yang paket setoran sperma ke
gonopods. Pada wanita, membuka pori-pori genital ke kamar kecil, atau vulva,
yang ditutupi oleh tudung kecil seperti penutup, dan digunakan untuk menyimpan
sperma setelah sanggama. Dalam beberapa spesies jantan memancarkan feromon
untuk menarik si betina. Sebelum perkawinan, kaki seribu jantan terlebih dahulu
mengisi organ-organ seksual sekunder dari yang utama, untuk melakukan hal ini
dia harus menekukkan tubuhnya ke depan sehingga spermatophore dari Gonopores
pada segmen tubuh ke-3 dapat ditransfer ke Gonopods (berarti 'seks-kaki') pada
7 segmen tubuh.
Kaki
seribu jantan dan betina melakukan pendekatan untuk kawin dengan cara, kaki
seribu jantan berjalan di belakang betina dan merangsang dengan irama pulsa
dari kakinya. Ketika betina mengangkat segmen depan jantan mengelilingi
tubuhnya dan ketika mereka menentang alat kelamin transfer sperma terjadi.
Sperma dilewatkan ke perempuan sebagai sebuah paket disebut spermatophore.
Gonopods atau organ seksual sekunder yang digunakan dalam transmisi
spermatophore ini bervariasi dalam bentuk dengan spesies yang berbeda, ini
terkait erat dengan membantu menghentikan bentuk spesies hybridizing.. Betina
dapat dan akan kawin beberapa kali dalam jenis Iulid tetapi jenis Polydesmoid
betina cenderung untuk kawin hanya sekali dalam semusim.
Betina menghasilkan
10-300 telur dalm satu waktu, telur ditempat pada tempat yang lembab atau
sampah organik, walaupun terkadang di tempat yang kering, sarang akan dilapisi
dengan kotorannya.
c.
Pertahanan
diri
Kaki
seribu tidak menggunakan sungut berbisa untuk melindungi diri dari musuh.
Mekanisme pertahanan utamanya adalah menggulungkan diri. Tetapi ada juga yang
memancarkan zat beracun berupa hydrogen sianida melalui pori-pori di sepanjang
sisi tubuh. Zat ini mampu membakar eksoskeleton dari serangga kecil pengganggu
seperti semut.
d.
Makanan
Hewan
kelas diplopoda bersifat herbifor, memakan dedaunan, maupun kayu-kayu yang
membusuk. Hanya yang berukuran saja menggigit manusia tetapi hanya sebagai
mekanisme pertahanan. Kebanyakan kaki seribu membusuk makan daun dan mati lain
tanaman materi, pelembab makanan dengan cairan dan kemudian menggoreskan dalam
dengan rahang.
2. Ciri-ciri Diplopoda:
Tubuh
berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan
badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai
“taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami
modifikasi sebagai organ kopulasi.
·
Pada kepala
terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
·
Hidup di
tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk.
·
Respirasi
dengan trakea yang tidak bercabang.
·
Alat respirasi dua buah saluran Malpighi
3) Habitat
Myriapoda
yang paling melimpah di hutan lembab, di mana mereka memenuhi peran penting
dalam mengurai bahan tanaman membusuk, meskipun beberapa tinggal di padang rumput , semi-kering habitat atau bahkan
gurun. Mayoritas adalah detritivorous , dengan pengecualian dari kelabang ,
yang terutama aktif di malam hari predator . Pauropodans dan symphylans kecil,
kadang-kadang hewan mikroskopis yang menyerupai lipan dangkal dan hidup di
tanah . Kaki seribu berbeda dengan kelompok lain dalam memiliki mereka segmen
tubuh menyatu menjadi pasangan-pasangan, memberikan kesan bahwa setiap segmen
dikenakan dua pasang kaki , sedangkan tiga lainnya kelompok memiliki satu
pasang kaki pada setiap segmen tubuh.
Meskipun
umumnya tidak dianggap berbahaya bagi manusia, myriapods banyak menghasilkan
berbahaya sekresi (sering mengandung benzoquinones ) yang dapat menyebabkan
sementara terik dan perubahan warna kulit.
4) Peranan
Myriapoda
Myriapoda
dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi manusia, bahkan ada beberapa yang
dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun Myriapoda ternyata
mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk
humus. Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau
kebun. Proses penghancuran serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme,
karena mikroorganisme justru menguraikan kotoran hewan-hewan.
A.
Arachnida
Tubuh bersegmen terdiri atas cephalothorax(kepal-dada),
serta abdomen(perut) yang tidak beruas.
Tubuh disediakan dengan polisakarida disebut kitin tahan air.hal ini meliputi awalnya memiliki fungsi
pelindung,dan juga dukungan lokomotory dalam fungsinya .Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian
sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada). Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba
terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat
spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar
bebas.Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran
kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen.Kelenjar benang halus
mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik.Protein elastik tersebut
akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak
mangsa.
1) Ciri
umum arachnida
·
Pada
umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air
·
Ukuran
tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya
·
Terdapat
empat pasang kaki untuk berjalan, tidak mempunyai sayap maupun antena.
·
Jumlah
mata bervariasi dan biasanya mempunyai delapan (8) buah mata sederhana di
bagian depan
·
Terdapat satu
pasang kalisera (seperti taring pisau atau alat sengat yang mengandung
racun berbentuk gunting atau catut untuk merobek dan melumpuhkan
mangsa)
·
Sepasang
pedipalpus atau alat cepit berbentuk
seperti kaki dengan cakar yang
berfungsi sebagai indera, tangan, untuk
memegang mangsa maupun alat untu
melakukan kopulasi.
·
Suatu
organ di depan anus yang menghasilkan sutera disebut spinerets.
·
Antara
sefalotoraks dan abdomen terdapat bagian sempit seperti pinggang, disebut
pedisel.
·
Alat
gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan satu pasang pedipalpus untuk
memegang makanan.
Gambar 1.3
macam-macam Arachnida
2) Klasifikasi
Arachnida
Arachnida
dibaginmenjadi 3 ordo yaitu:
a. Ordo
Spcorpiones (Golongan Kala)
1. Karateristik
·
Spesies
yang termasuk scorpions mencakup segala
macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala labah-labah. Tubuh
scorpion dibagi menjadi dua bagian yaitu cephalothoraxs(disebut juga prosoma),
dan bagian abdomen(opisthosoma). Perut dibagi lagi menjadi nesosoma dan
metasoma. Pedipalpusnya berbentuk
seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil. Segmen terakhir
bagian posterior atau ekor yang mempunyai alat penyengat. Ekor biasanya
melengkung di atas punggung dan berfungsi melumpuhkan mangsa. Anggota
dari ordo ini hidup di tanah,
·
tubuh
terdiri dari cephalothorax dan abdomen.cephalothorax pendek,mempunyai kaki 4
pasang dan 1-6 pasang mata.Abdomen bersegmen, terdiri atas proabdomen dan
postabdomen(seperti ekor dan mempunyai alat sengat).
·
Makanan
utama yaitu serangga dan laba-laba.
·
Mangsa
di cengkeram dengan pedipalpus( alat capit) dan di cabik dengan chelisera.
·
Penglihatannya
tidak sempurna(mata tunggal), sehingga di bantu dengan indera peraba yang
berupa bulu-bulu yang tersebar di tubuhnya terutama pada setiap buku-buku.
Contoh
ordo scorpion : Kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after),
Chelifer cancroides (kalabuku)
Gambar
1.4 Uroctonus mordax
b.
Ordo Arachnoida (golongan
laba-laba)
1. Karateristik
·
Antara
cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis disebut pedicellus.
·
Tidak
memiliki sayap, antennae, dan mulut pengunyah
·
Terdapat
6 pasang extremitates,yang pertama yaitu sepasang chelicerae yang didalamnya
terdapat kelenjar racun
·
Tubuh
terdiri 2 bagian: sefalotoraks dan abdomen.
·
Memiliki
mata 0, 2, 4, 6, 8 (tergantung jenisnya0
·
2
pasang alat mulut di kepala, yaitu: Kelisera (seperti catut) dan
Pedipalpus (seperti kaki berakhir dengan
cakar)
·
Reproduksi:
berkelamin terpisah
·
Arachnoidea
merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun
parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.
Contoh Arachnoida adalah segala
macam laba-laba, antara lain : Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana,
Afrika Selatan), Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara), Laba-laba
penjerat (di Malaysia), Laba-laba pemburu (di Meksiko), Laba-laba srigala, Laba-laba
beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse, Tarantula (Rhechostica
hentz).
Gambar
1.5 laba-laba
c. Ordo
Acarina (golongan caplak)
1. Karakteristik
Acarina
·
Tubuhnya
tidak berbuku-buku
·
Mencakup
caplak dan tungau
2. Siklus hidup Acarina
Daur
hidupnya mengalami 4 fase, yaitu telur –> larva –> nimfa –> dewasa.
Contoh Acarina : Caplak kudis (Sacroptes
scabiei), Caplak unggas (Dermanyssus), Caplak sapi (Boophilus annulatus), Tungau
(Dermacentor sp.)
Gambar
1.6 caplak
3)
Habitat
Arachnida didistribusikan secara
universal, mereka harus ditemukan di bawah batu, daun-daun kering, atau kulit
pohon, di dalam tanah, air, gula yang tidak dimurnikan, setelah daging kering,
buah-buahan, keju, dan hal-hal hewan busuk, atas semua yang mereka makan.
Beberapa parasit, baik eksternal dan internal, dalam daging hewan yang berbeda.
4) Peran
Arachnida
Arachnida
bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Namun,
hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan
Acarina, yaitu:
·
Sarcoptes
scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
·
Prosoptes
equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda
·
Otodectes
cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing
·
Dermacentor
variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.
DAFTAR
PUSTAKA
Kimball, JW. 2010. Biologi
Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Reece-Mitchel, C. 2003. BIOLOGI. Erlangga. Jakarta