Halaman

Senin, 01 April 2013

persahabatan harus selamanya


sahabat harus selamanya.. ya.. mungkin kata-kata itu sebagai ideologi dalam kehidupan saya saat ini. kenpa harus selamanya karena dalam persepsi saya tidak akan pernah ada mantan sahabat dalam kehidupan saya. persahabatan?? mungkin kata ini terlalu singkat namun banyak mengandung makna. bisa secara spontan mengatakan kita bersahabat namun pada kenyataannya persahabatan itu hanya selalu bersama, ngobrol, bercanda, saling ada namun kebersamaan dalam diri kita bisa disebut sahabat adalah belajar memahami. dimana karakteristik seseorang perlu mendapatkan pengertian dari orang lain. tidak bisa disebut sahabat jika dalam bersama kita tidak pernah tulus, bukan tulus dalam artian aku berteman dengannya tulus, tapi ketulusan itu hadir dengan adanya sebuah pengorbanan dalam segala kndala yang kita hadapi dalam bersahabat. jika dikaitkan dengan basic saya... cie,, basic.. dalam bahasa ekologinya  bersahabat itu perlu sebuah toleransi (menyengsarakan diri). tidak menyalahkan bahwa dalam bersahabat itu menyengsarakan, namun dengan adanya rasa sakit hati, rasa sengsara itu merupakan awal menemukan sebuah sahabat yang sejati. tergantung pada tingkat toleransi kita masing-masing.

itu persahabatan menurut saya,,, ya simple tapi penuh makna.. so.. carilah sahabat, karena sahabat adalah selamanya...OK.

Jumat, 11 Januari 2013

Myriapoda dan Arachnida

+gendis vita

Makalah Kelompok
Zoologi avetebrata
(Myriapoda dan Archanida)
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah Zoologi Avetebrata
Diampu oleh Drs. Anak Agung Oka, M.Pd. dan  Suharno Zen,M.Sc.
logo um ijo.jpg






Disusun oleh:
1.     Lilin jefriliana               11320009
2.     Ratih Widiyaningsih     11320048
3.     Yuli arifin                      11320026

Prody / kelas      : Biologi / A                  





FALKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2012









BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Myriapoda
Myriapoda (dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan hewan berkaki banyak. Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan. Hewan kaki seribu adalah salah satunya yang terkadang kita lihat di lingkungan sekitar kita.Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan antara toraks dan abdomen.Tubuhnya memanjang seperti cacing. Pada kaput terdapat antena, mulut, dan satu pasang mandibula (rahang bawah), dua pasang maksila (rahang atas), dan mata yang berbentuk oseli (mata tunggal).Tubunya bersegmen dengan satu hingga dua pasang anggota badan pada tiap segmennya.Setiap segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel yang menuju ke trakea.Ekskresinya dengan tubula malpighi.Myriapoda bersifat dioseus dan melakukan repsroduksi seksual secara internal.
1)      Ciri umum Myriapoda
a.        Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh terdiri atas kepala (cephalo) dan perut (abdomen) tanpa dada (toraks), dan beruas-ruas, terdiri atas ± 10 hingga 200 segmen. Dibagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus). Penambahan jumlah segmen terjadi pada tiap pergantian kulit.
Alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda adalah satu pasang kaki di tiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya. Eksoskeleton terdiri dari kulit keras dari zat kitin yang berfungsi melindungi alat-alat dalam, tempat melekatnya otot dan memberi bentuk tubuh. Zat kitin tidak larut dalam air, alkohol, alkalis, asam maupun getah pencernaan hewan lain. Kulit kitin yang tipis terletak pada perbatasan antara dua segmen, yaitu di bawah kulit kitin yang tebal. Dengan adanya kulit kitin yang tipis inilah maka hewan ini dapat bergerak leluasa. Kulit kitin ini mengalami eksdisis.

b.      Sistem Organ Myriapoda
·           Sistem pencernaan
Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan.
·           Sistem respirasi
Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
·           Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ transportasiberupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh. Pada Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
·           Sistem ekskresi
Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
·           Sistem syaraf
Sistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
·           Sistem reproduksi
Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.
2)      Klasifikasi Myriapoda                                                     
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua subkelas, yakni:
a.         Sub Kelas Chilopoda
Kelompok hewan ini dikenal sebagai kelabang.Tubuhnya memanjang dan agak pipih.Pada kepalanya terdapat antena dan mulut dengan sepasang mandibula dan dua pasang maksila.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat kaki dan sepasang spirakel.Pasangan pertama kaki termodifikasi menjadi alt beracun.Alat penyengat digunakan unutk menyengat musuh atau pengganggunya.Sengatannya menimbulkan bengkak dan rasa sakit.Contoh hewan ini adalah kelabang (scutigera sp.). Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ø  Ciri-ciri:
·           Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 –173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
·           Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
·           Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
·           Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
Gambar 8.27 Seekor kelabang.
Gambar 1.1 kelabang

b.        Sub Kelas Diplopoda
Hewan pada ordo ini dikenal dengan kaki seribu, meskipun jumlah kakinya bukan berjumlah seribu.Ada yang menyebutkan nama lain seperti keluwing.Tubuhnya bulat panjang.Mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan bibir bawah.Pada tiap segmen tubuhnya terdapat dua pasang kaki dan dua pasang spirakel.Diplopoda tidak memiliki cakar beracun karenanya hewan ini bersifat hebivora atau pemakan sisa organisme.Gerakkan hewan ini lambat dengan kaki yang bergerak seperti gelombang.Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya dan pura-pura mati.
1)      Struktur Tubuh
Kaki seribu memiliki tubuh yang terbagi atas dua bagian, kepala di sebelah depan dan bagian tubuh yang panjang dibelakangnya. Tubuhnya terdiri dari segmen-segmen tubuh berbentuk pipih.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8-lVrU4hIHVEV4ivGIhEK3GgovsFtqjPizW9npEvwh-cXmTJPFnXhvur_VT67dq0T1ssEh-Mmsd4JUiiLNWwKzJZYa25eeQ1CFFQCnpEQJDv316dTS78Sf40lw3LEaRnmMh7rQNlz_vQ9/s1600/555.jpeg
gambar 1.2 Millipedes sp
Pada hampir setiap segmen tubuh dari kaki seribu dewasa terdapat dua pasang kaki Segmen tubuh pertama setelah kepala disebut tengkuk (collum) dan tidak berkaki Tiga segmen berikutnya (segmen 2 hingga 4) mengandung sepasang kaki pada tiap segmennya Kaki seribu yang belum dewasa sering kali mempunyai segmen terakhir yang tidak berkaki. Kaki seribu yang belum dewasa sulit sekali ditentukan jenisnya. Oleh karena itu pilihlah kaki seribu dewasa, spesimen yang segmen terakhirnya lengkap dengan kaki atau specimen yang hanya mempunyai sedikit segmen tanpa kaki untuk ditentukan identitasnya. Alat mulut kaki seribu hanya memiliki dua pasang alat mulut, mandibula yang digunakan untuk mengunyah dan suatu keping di sebelah belakang yang disebut gnathochilarium.
Organ Tömösváry: Ini adalah organ perasa yang terletak di kepala pada kebanyakan kaki seribu.Organ ini umumnya berbentuk cincin yang agak menonjol, tetapi dapat juga berbentuk ladam atau hanya sekedar berbentuk suatu lubang. Posisinya terletak di bagian belakang dasar sungut. Tidak semua bangsa kaki seribu memiliki organ ini. Ozopor: Organ ini pada kebanyakan bangsa kaki seribu terdapat pada sejumlah segmen tubuh, yaitu lubang kelenjar yang menghasilkan bau tertentu. Bagian ini agak sulit untuk dilihat. Pada kebanyakan hewan, ozopore terletak di sebelah samping tubuh dan dimulai pada segmen ke enam. Pada sebagian kecil kelompok hewan ini, lubang kelenjar terdapat di sepanjang bagian tengah dorsal. Paranota: Bagian dorsal setiap segmen cincin ditutupi dengan perisai yang kerat dan disebut tergit.Pelebaran kearah samping tubuh dinamakan paranota. Kebanyakan kaki seribu memiliki “bintik mata” pada daerah sisi kepala. Mata demikian dapat terdiri dari sejumlah bintik mata yang bersatu membentuk daerah penglihatan. Sejumlah kaki seribu, misalnya Polydesmida, tidak pernah memiliki bintik mata. Kaki seribu yang hidup di dalam gua pada beberapa bangsa telah kehilangan alat penglihatan mereka, meskipun kerabatnya yang hidup di permukaan tanah mempunyai daerah penglihatan yang terbentuk dengan baik.
Kaki seribu dewasa umumnya mempunyai alat kelamin yang jelas. Alat kelamin tentu terdapat pada kedua jenis kelamin, hanya lebih nyata pada hewan jantan. Kaki yang berubah menjadi alat kelamin umumnya dapat ditemukan di dua bagian, di daerah segmen cincin yang ke tujuh atau pada bagian ujung tubuhnya, meliputi pasangan kaki yang terakhir.
Pasangan kaki yang terakhir umumnya dinamakan telopod. Pasangan kaki ke tujuh yang termodifikasi kadang-kadang tersembunyi pada suatu kantung. Pada kelompok hewan demikian hewan jantan terlihat tidak punya pasangan kaki pada segmen ke tujuh). Pasangan kaki ke tujuh yang mengalami modifikasi dikenal dengan gonopod. Organ ini sangat penting untuk mengidentifikasi jenis. Hewan betina mempunyai alat kelamin (kadang-kadang disebut cifopod) dapat ditemukan di sebelah belakang pasangan kaki kedua.
a.         Sistem Peredaran Darah
Darah tidak berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil bagian dalam peredaran darah).
b.        Reproduksi
Pada kelas diplopoda sudah dapat dibedakan jantan dan betina. Bukaan genital terletak pada segmen ketiga, dan pada jantan disertai oleh satu atau dua penis, yang paket setoran sperma ke gonopods. Pada wanita, membuka pori-pori genital ke kamar kecil, atau vulva, yang ditutupi oleh tudung kecil seperti penutup, dan digunakan untuk menyimpan sperma setelah sanggama. Dalam beberapa spesies jantan memancarkan feromon untuk menarik si betina. Sebelum perkawinan, kaki seribu jantan terlebih dahulu mengisi organ-organ seksual sekunder dari yang utama, untuk melakukan hal ini dia harus menekukkan tubuhnya ke depan sehingga spermatophore dari Gonopores pada segmen tubuh ke-3 dapat ditransfer ke Gonopods (berarti 'seks-kaki') pada 7 segmen tubuh.
Kaki seribu jantan dan betina melakukan pendekatan untuk kawin dengan cara, kaki seribu jantan berjalan di belakang betina dan merangsang dengan irama pulsa dari kakinya. Ketika betina mengangkat segmen depan jantan mengelilingi tubuhnya dan ketika mereka menentang alat kelamin transfer sperma terjadi. Sperma dilewatkan ke perempuan sebagai sebuah paket disebut spermatophore. Gonopods atau organ seksual sekunder yang digunakan dalam transmisi spermatophore ini bervariasi dalam bentuk dengan spesies yang berbeda, ini terkait erat dengan membantu menghentikan bentuk spesies hybridizing.. Betina dapat dan akan kawin beberapa kali dalam jenis Iulid tetapi jenis Polydesmoid betina cenderung untuk kawin hanya sekali dalam semusim.
Betina menghasilkan 10-300 telur dalm satu waktu, telur ditempat pada tempat yang lembab atau sampah organik, walaupun terkadang di tempat yang kering, sarang akan dilapisi dengan kotorannya.
c.         Pertahanan diri
Kaki seribu tidak menggunakan sungut berbisa untuk melindungi diri dari musuh. Mekanisme pertahanan utamanya adalah menggulungkan diri. Tetapi ada juga yang memancarkan zat beracun berupa hydrogen sianida melalui pori-pori di sepanjang sisi tubuh. Zat ini mampu membakar eksoskeleton dari serangga kecil pengganggu seperti semut.
d.        Makanan
Hewan kelas diplopoda bersifat herbifor, memakan dedaunan, maupun kayu-kayu yang membusuk. Hanya yang berukuran saja menggigit manusia tetapi hanya sebagai mekanisme pertahanan. Kebanyakan kaki seribu membusuk makan daun dan mati lain tanaman materi, pelembab makanan dengan cairan dan kemudian menggoreskan dalam dengan rahang.



2.      Ciri-ciri Diplopoda:                                  
Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
·           Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
·           Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
·           Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
·           Alat respirasi dua buah saluran Malpighi
3)      Habitat
Myriapoda yang paling melimpah di hutan lembab, di mana mereka memenuhi peran penting dalam mengurai bahan tanaman membusuk, meskipun beberapa tinggal di padang rumput , semi-kering habitat atau bahkan gurun. Mayoritas adalah detritivorous , dengan pengecualian dari kelabang , yang terutama aktif di malam hari predator . Pauropodans dan symphylans kecil, kadang-kadang hewan mikroskopis yang menyerupai lipan dangkal dan hidup di tanah . Kaki seribu berbeda dengan kelompok lain dalam memiliki mereka segmen tubuh menyatu menjadi pasangan-pasangan, memberikan kesan bahwa setiap segmen dikenakan dua pasang kaki , sedangkan tiga lainnya kelompok memiliki satu pasang kaki pada setiap segmen tubuh.
Meskipun umumnya tidak dianggap berbahaya bagi manusia, myriapods banyak menghasilkan berbahaya sekresi (sering mengandung benzoquinones ) yang dapat menyebabkan sementara terik dan perubahan warna kulit.
                                   
4)      Peranan Myriapoda
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi manusia, bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski tidak membahayakan. Namun Myriapoda ternyata mempunyai andil dalam memecah bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus. Serasah ialah lapisan daun dan ranting-ranting di dasar hutan atau kebun. Proses penghancuran serasah tidak langsung ditangani mikroorganisme, karena mikroorganisme justru menguraikan kotoran hewan-hewan.

A.    Arachnida
Tubuh bersegmen terdiri atas cephalothorax(kepal-dada), serta abdomen(perut) yang tidak beruas. Tubuh disediakan dengan polisakarida disebut kitin tahan air.hal ini meliputi awalnya memiliki fungsi pelindung,dan juga dukungan lokomotory dalam fungsinya .Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan bagian toraks (dada).  Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen.Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik.Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk menjebak mangsa.  
1)      Ciri umum arachnida
·         Pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air
·         Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya
·         Terdapat empat pasang kaki untuk berjalan, tidak mempunyai sayap maupun antena.
·         Jumlah mata bervariasi dan biasanya mempunyai delapan (8) buah mata sederhana di bagian depan
·         Terdapat  satu  pasang kalisera (seperti taring pisau atau alat sengat yang mengandung racun berbentuk gunting atau catut untuk merobek  dan melumpuhkan mangsa)
·         Sepasang pedipalpus atau alat cepit berbentuk seperti kaki dengan cakar  yang berfungsi sebagai indera, tangan, untuk memegang mangsa  maupun alat untu melakukan kopulasi.
·         Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutera disebut spinerets.
·         Antara sefalotoraks dan abdomen terdapat bagian sempit seperti pinggang, disebut pedisel.
·         Alat gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan satu pasang pedipalpus untuk memegang makanan.

Gambar 8.29 Macam-macam Arachnida
Gambar 1.3 macam-macam Arachnida
2)      Klasifikasi Arachnida
Arachnida dibaginmenjadi 3 ordo yaitu:
a.      Ordo Spcorpiones (Golongan Kala)
1.      Karateristik
·         Spesies yang termasuk  scorpions mencakup segala macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala labah-labah. Tubuh scorpion dibagi menjadi dua bagian yaitu cephalothoraxs(disebut juga prosoma), dan bagian abdomen(opisthosoma). Perut dibagi lagi menjadi nesosoma dan metasoma.  Pedipalpusnya berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera-keliseranya kecil. Segmen terakhir bagian posterior atau ekor yang mempunyai alat penyengat. Ekor biasanya melengkung di atas punggung dan berfungsi melumpuhkan mangsa. Anggota dari ordo ini hidup di tanah,
·         tubuh terdiri dari cephalothorax dan abdomen.cephalothorax pendek,mempunyai kaki 4 pasang dan 1-6 pasang mata.Abdomen bersegmen, terdiri atas proabdomen dan postabdomen(seperti ekor dan mempunyai alat sengat).
·         Makanan utama yaitu serangga dan laba-laba.
·         Mangsa di cengkeram dengan pedipalpus( alat capit) dan di cabik dengan chelisera.
·         Penglihatannya tidak sempurna(mata tunggal), sehingga di bantu dengan indera peraba yang berupa bulu-bulu yang tersebar di tubuhnya terutama pada setiap buku-buku.
Contoh ordo scorpion : Kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after),  Chelifer cancroides (kalabuku)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiskSrhmw6nw6uj02cVuzYTD60wmwv1W1IwPbFEqMLm7EbknV_OswfeNtImrWFUBXfQB_8mH8NSAQ_KqaJPY_zx48gwGakrXW8Nl3nq-GvbRPpvwuKsdTLse0GHvV28kc7csrkX7faH1LDv/s1600/kalajengking.bmp

Gambar 1.4 Uroctonus mordax
b.      Ordo Arachnoida (golongan laba-laba)
1.      Karateristik
·         Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis disebut pedicellus.
·         Tidak memiliki sayap, antennae, dan mulut pengunyah
·         Terdapat 6 pasang extremitates,yang pertama yaitu sepasang chelicerae yang didalamnya terdapat kelenjar racun
·         Tubuh terdiri 2 bagian: sefalotoraks dan abdomen.
·         Memiliki mata 0, 2, 4, 6, 8 (tergantung jenisnya0
·         2 pasang alat mulut di kepala, yaitu: Kelisera (seperti catut) dan Pedipalpus  (seperti kaki berakhir dengan cakar)
·         Reproduksi: berkelamin terpisah
·         Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.
Contoh Arachnoida adalah segala macam laba-laba, antara lain : Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan), Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara), Laba-laba penjerat (di Malaysia), Laba-laba pemburu (di Meksiko), Laba-laba srigala, Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse, Tarantula (Rhechostica hentz).
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT82air_M8Az_wTv0vRkeEOS-ysdqMTVJwh7oR2qj-hxjx8ljbE2w
Gambar 1.5 laba-laba

c.       Ordo Acarina (golongan caplak)
1.      Karakteristik Acarina
·         Tubuhnya tidak berbuku-buku
·         Mencakup caplak dan tungau
2.       Siklus hidup Acarina
Daur hidupnya mengalami 4 fase, yaitu telur –> larva –> nimfa –> dewasa.
Contoh Acarina : Caplak kudis (Sacroptes scabiei), Caplak unggas (Dermanyssus), Caplak sapi (Boophilus annulatus), Tungau (Dermacentor sp.)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhu2YyndqOXqYFo0L_CcuVWSgMrhlVKBVxvIoxRKix95Vj-52Z5bOnyTebMAJK9SxAgRFYjXrio3-7K1C5U4taN3IG7FdX8KNdBr7i-AIXiN8Ksas_EOB3pSzHpwf_kVV6oNYsNr1kmIhA/s400/ACARINA.jpg
Gambar 1.6 caplak



3)      Habitat
Arachnida didistribusikan secara universal, mereka harus ditemukan di bawah batu, daun-daun kering, atau kulit pohon, di dalam tanah, air, gula yang tidak dimurnikan, setelah daging kering, buah-buahan, keju, dan hal-hal hewan busuk, atas semua yang mereka makan. Beberapa parasit, baik eksternal dan internal, dalam daging hewan yang berbeda.
4)      Peran Arachnida
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama. Namun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:
·         Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
·         Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, dan kuda
·         Otodectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing
·         Dermacentor variabilis sebagai vektor demam Rocky Mountain.


















DAFTAR PUSTAKA
      
Alfianja.2012.Myriapoda.(online).http://alfianjaya.blogspot.com/2012/07/myriapoda.html.diakses pada tanggal 16 Desember 2012.
Budisma.2010.Struktur Tubuh Chilopoda dan Dilopoda Arachnida.(online). http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/perbedaan-struktur-tubuh-chilopoda-diplopoda-arachnida/.diakses pada tanggal 16 Desember 2012.
Kimball, JW. 2010. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Reece-Mitchel, C. 2003. BIOLOGI. Erlangga. Jakarta